Khotbah Kristen : Pusat yang dituju di dalam suatu ibadah
Bacaan : Nehemia 8 : 6 -7
Saudara-saudaraku yang terkasih didalam Tuhan Yesus Kristus, mungkin kita pernah mengalami yang namanya tidak ada nafsu makan, meskipun makanan tersebut adalah masakan seorang pemasak yang handal dan terlihat sangat enak dan lezat..., ketika seseorang tidak ada nafsu makan, biasanya orang tersebut dalam keadaan kenyang, sakit, atau banyak pikiran, tetapi apabila dalam keadaan tidak ada nafsu makan, tetapi di paksakan untuk makan, tetunya orang tersebut akan makan dengan alakadarnya dan tidak menikmati makanan tersebut.
Begitu pula dalam hal makanan rohani, dasarnya ter dapat dalam hati kita, apabila hati kita merasa kenyang, meskipun yang menyampaikan Firman Tuhan adalah yang memiliki talenta yang sangat baik atau mudah di mengerti dalam penyampaian Firman Tuhan, maka Firman Tuhan yang di dengar pun akan terasa hambar, hal tersebut yang perlu di perbaiki bukan terletak pada cara penyampaian Firman Tuhan yang didengarnya, tetapi yang harus di perbaiki adalah terletak pada sikap hati kita yang merasa tidak membutuhkan Firman Tuhan, makanya terkadang banyak di dalam ibadah seringkali kita jumpai orang melamun, sibuk ngobrol sendiri, megang HP tetapi yang di buka bukan Alkitab tetapi aplikasi yang lain, atau bahkan mengganggu konsentrasi teman kanan kirinya, dan sebagainya.
Kalau kita memahami bunyi kitab Nehemia 8 : 6 - 7. Disini menunjukkan kesungguhan hati dalam memuji dan mendengarkan Firman Tuhan, dan bahkan banyak dari mereka yang meneteskan air mata ketika mereka mendengarkan Firman Tuhan, sebuah lapar dan haus yang luar bisa, seperti Firman Tuhan yang tertulis pada Matius 5 : 6 “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan di puaskan.”
Saudaraku yang dikasihi Tuhan, didalam suatu ibadah, baik ibadah bersama seperti sekarang ini, ibadah pribadi dirumah kita masing2, ibadah ditempat kita bekerja, ataupun dimana kita berada yang menjadi pusat ibadah pusat ibadah itu harus Tuhan, karena Dia yang paling utama, dan haruslah Dia yang menjadi pusat didalam ibadah, bukan yang lain, bukan pemimpin pujian, bukan pemain musik, bahkan bukan juga pengkotbah tetapi Firman Allah yang di sampaikan, oleh karena itu sebaiknya janganlah kita bertanya ibadah dirumah siapa dan siapa yang menyampaikan Firman Tuhan?... “dengan tujuan untuk tidak mengikuti ibadah”.
Dan apabila dalam suatu ibadah pusat yang di tuju adalah Tuhan dengan segenap hati dan pikiran kita, maka Tuhan akan hadir dalam ibadah tersebut, dan kita semua akan merasakan kasih karunia Tuhan sehingga kita memiliki pedoman, dan selalu di kuatkan dalam kehidupan yang kita jalani Amin.