Khotbah Kristen : Membawa pengenalan tentang Tuhan Yesus melalui cara hidup kita
Baca Alkitab : Kisah Para Rasul 4 : 1 – 22
Saudara-saudariku yang dikasihi Tuhan Yesus, kita semua sering melihat wajah dan perawakan seorang anak biasanya mereka mirip dengan ayahnya atau ibunya, dan apabila anak tersebut melakukan sesuatu, terkadang juga sering di kaitkan dengan orang tuanya, ketika anak tersebut berprestasi atau berperilaku baik, biasanya orang tuanya di puji: wah pintar sekali anak siapa ini?, tetapi di saat anak tersebut melakukan suatu perbuatan yang buruk, orang tuanya yang akan menanggung malu, baik atau tidaknya karakter dan perilaku seorang anak atau seseorang seringkali di hubungkan dan di kaitkan dengan keberhasilan atau kegagalan dari orang tuanya dalam mendidik mereka, jadi pada umumnya seorang anak bisa dijadikan cerminan orang tuanya, lalu bagaimana dengan status kita sebagai anak-anak Allah?
Lalu seperti apakah gambaran Bapa Surgawi yang tercermin pada diri kita saat ini? Apakah kita dikenal sebagai orang baik, ramah, damai, penuh kasih, rajin menolong sesama, atau sebaliknya, kasar, sombong, penuh kebencian, atau penghasut (sumber masalah)?, sebagai pengikut Tuhan Yesus, seperti apakah citra kita di mata orang lain?, mau tidak mau, suka atau tidak, citra kita akan mengarahkan orang-orang disekitar kita untuk mengenal seperti apa Yesus itu.
Jadi setiap orang yang mengenal kita akan mencerminkan kita kepada siapakah kita beriman, dengan kata lain, orang-orang di sekitar kita dan setiap orang yang mengenal kita dapat mengenal Yesus lewat kepribadian kita, sikap melakukan kebenaran secara sungguh-sungguh akan mengarahkan orang pada pengenalan yang benar, sebaliknya lewat perilaku buruk yang kita perbuat akan membawa pemahaman yang buruk tentang Tuhan yang kita sembah.
Seperti halnya tentang kisah Petrus dan Yohanes : Kisah Para Rasul 4 : 13 “Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.” mari kita perhatikan bagaimana kedua Rasul ini dikenal oleh orang-orang disekitar nya saat itu, mereka di kenal sebagai orang biasa yang tidak terpelajar, bukan seperti para imam dan orang saduki yang memiliki posisi tinggi dalam masyarakat dan merasa paling pintar dan hebat baik dalam hal keagamaan dan lain-lain.
Akan tetapi di lain pihak, secara jelas alkitab mencatat kedua Rasul ini di kenal sebagai pengikut Yesus, dan status ini ternyata membuat mereka tampil beda sehingga mengherankan para petinggi agama pada saat itu, citra Kristus ter gambar sangat jelas dari cara pandang, cara hidup, sikap, pikiran dan perkataan mereka, maka yang terjadi keduanya dibebaskan karena memang tidak ada kesalahan apapun yang bisa di dituduhkan dari kedua Rasul Tersebut.
Siapakah kita di mata dunia? : 1. Kita adalah orang biasa, sama dengan Petrus dan Yohanes. 2. Kita adalah orang Kristen yang dikenal sebagai pengikut Yesus.
Siapakah kita di mata Tuhan Yesus? : Matius 5 : 13 – 16 “dibaca” 1.Kita adalah garam dunia. 2.Kita adalah terang dunia. 3. Kita mendapat tugas yang mulia dari Tuhan Yesus yaitu agar kita selalu berbuat baik.
Bukan hanya itu, kita juga mendapat perintah yang baru dari Tuhan Yesus yang tertulis di kitab Yohanes 13 : 34-35, 34 “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi” 35 “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Jadi sebagai orang yang percaya atau pengikut Tuhan Yesus, marilah kita membawa orang-orang untuk mengenal Tuhan Yesus secara benar melalui cara hidup kita yang sesuai dengan Firman Allah Amin.
Saudara-saudariku yang dikasihi Tuhan Yesus, kita semua sering melihat wajah dan perawakan seorang anak biasanya mereka mirip dengan ayahnya atau ibunya, dan apabila anak tersebut melakukan sesuatu, terkadang juga sering di kaitkan dengan orang tuanya, ketika anak tersebut berprestasi atau berperilaku baik, biasanya orang tuanya di puji: wah pintar sekali anak siapa ini?, tetapi di saat anak tersebut melakukan suatu perbuatan yang buruk, orang tuanya yang akan menanggung malu, baik atau tidaknya karakter dan perilaku seorang anak atau seseorang seringkali di hubungkan dan di kaitkan dengan keberhasilan atau kegagalan dari orang tuanya dalam mendidik mereka, jadi pada umumnya seorang anak bisa dijadikan cerminan orang tuanya, lalu bagaimana dengan status kita sebagai anak-anak Allah?
Lalu seperti apakah gambaran Bapa Surgawi yang tercermin pada diri kita saat ini? Apakah kita dikenal sebagai orang baik, ramah, damai, penuh kasih, rajin menolong sesama, atau sebaliknya, kasar, sombong, penuh kebencian, atau penghasut (sumber masalah)?, sebagai pengikut Tuhan Yesus, seperti apakah citra kita di mata orang lain?, mau tidak mau, suka atau tidak, citra kita akan mengarahkan orang-orang disekitar kita untuk mengenal seperti apa Yesus itu.
Jadi setiap orang yang mengenal kita akan mencerminkan kita kepada siapakah kita beriman, dengan kata lain, orang-orang di sekitar kita dan setiap orang yang mengenal kita dapat mengenal Yesus lewat kepribadian kita, sikap melakukan kebenaran secara sungguh-sungguh akan mengarahkan orang pada pengenalan yang benar, sebaliknya lewat perilaku buruk yang kita perbuat akan membawa pemahaman yang buruk tentang Tuhan yang kita sembah.
Seperti halnya tentang kisah Petrus dan Yohanes : Kisah Para Rasul 4 : 13 “Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.” mari kita perhatikan bagaimana kedua Rasul ini dikenal oleh orang-orang disekitar nya saat itu, mereka di kenal sebagai orang biasa yang tidak terpelajar, bukan seperti para imam dan orang saduki yang memiliki posisi tinggi dalam masyarakat dan merasa paling pintar dan hebat baik dalam hal keagamaan dan lain-lain.
Akan tetapi di lain pihak, secara jelas alkitab mencatat kedua Rasul ini di kenal sebagai pengikut Yesus, dan status ini ternyata membuat mereka tampil beda sehingga mengherankan para petinggi agama pada saat itu, citra Kristus ter gambar sangat jelas dari cara pandang, cara hidup, sikap, pikiran dan perkataan mereka, maka yang terjadi keduanya dibebaskan karena memang tidak ada kesalahan apapun yang bisa di dituduhkan dari kedua Rasul Tersebut.
Siapakah kita di mata dunia? : 1. Kita adalah orang biasa, sama dengan Petrus dan Yohanes. 2. Kita adalah orang Kristen yang dikenal sebagai pengikut Yesus.
Siapakah kita di mata Tuhan Yesus? : Matius 5 : 13 – 16 “dibaca” 1.Kita adalah garam dunia. 2.Kita adalah terang dunia. 3. Kita mendapat tugas yang mulia dari Tuhan Yesus yaitu agar kita selalu berbuat baik.
Bukan hanya itu, kita juga mendapat perintah yang baru dari Tuhan Yesus yang tertulis di kitab Yohanes 13 : 34-35, 34 “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi” 35 “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Jadi sebagai orang yang percaya atau pengikut Tuhan Yesus, marilah kita membawa orang-orang untuk mengenal Tuhan Yesus secara benar melalui cara hidup kita yang sesuai dengan Firman Allah Amin.