Khotbah Kristen : Mengerti Firman Allah
Baca Alkitab : Amsal 3 : 5
Pada zaman ini tidak sedikit orang kristen yang tidak mengerti Firman Allah, juga tidak sedikit orang kristen yang mengerti Firman Allah, tetapi tidak mau mempercayai-Nya dan tidak mau melakukannya, dan juga tidak sedikit orang kristen yang mengerti Firman Allah, dan mengerti apa yang di kehendaki Allah dalam hidupnya, dan mereka melakukan Firman tersebut, dari ketiga kesimpulan diatas berada ada dimana posisi kita?...Saudara-saudaraku yang terkasih didalam Tuhan Yesus Kristus, sebagai orang Kristen sering kali kita mengabaikan karunia yang di berikan Allah kepada kita semua, yaitu kedekatan kita dengan Tuhan didalam kehidupan yang kita jalani ini, dalam artian ketika kita memikirkan sesuatu, ketika kita ber cara pandang, ketika kita mengambil keputusan, ketika kita melangkah, dan bahkan ketika kita menyimpulkan sesuatu, kita sering mengabaikan Tuhan dengan tidak berkomunikasi dengan Tuhan.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, Firman Allah adalah kebenaran yang mutlak dan juga merupakan karunia yang memiliki kedamaian bagi kita semua yang percaya kepada-Nya, tetapi kita tidak akan dapat mengerti Firman tersebut apabila kita dalam menerima Firman didasari dengan ketinggian hati atau kesombongan, didasari amarah yang ada dalam hati, didasari keinginan duniawi, didasari iri dengki, didasari rasa menghakimi dalam hati, dan didasari yang lain yang bersandar kepada pengertian kita sendiri, oleh sebab itu ada tertulis pada Matius 13 : 11-13 (di baca)
Jadi sebagai orang Kristen yaitu: jemaat, hamba-hamba atau pelayan-pelayan Tuhan, jangan sampai kita tidak mengerti Firman Allah, apalagi bagi penyampai Firman Tuhan jangan sampai kita menyampaikan Firman Allah didasari dengan pengertian kita sendiri, karena hal tersebut dapat membuat kita dan orang lain tersesat, meskipun tidak ada maksud dan tujuan untuk menyesatkan orang lain, maka dari itu agar kita dapat mengerti Firman Allah, dan mengerti apa yang di kehendaki Allah di dalam kehidupan kita yang pertama yaitu:
- Janganlah mengeraskan hati, kita harus mengambil keputusan didalam hati kita, untuk mengampuni sesama kita, dan memohon pengampunan kepada Tuhan atas segala pelanggaran- pelanggaran yang sudah kita perbuat secara sengaja atau pun tidak secara sengaja.
- Kita harus melawan dan menekan keinginan duniawi kita, agar keinginan duniawi tersebut tidak mendominasi atau menguasai kehidupan kita.
- Jangan bersandar pada pengertian kita sendiri, tetapi bukalah pintu hati dan undang lah Roh Kudus berdaulat atas hidup kita, karena Allah itu adalah Kasih.