Khotbah Kristen : Marilah kita menjadi penjala jiwa bagi Tuhan
Baca Alkitab : Lukas 5 : 1 – 11
Lukas 5 : 10 b “Jangan Takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia,”
Saudara-saudariku yang terkasih di dalam Tuhan Yesus, mari kita pahami dan mengerti secara bersama bahwa, suatu hal pengertian atau pemahaman yang kurang tepat, jika keberhasilan seseorang dalam pelayanan atau melayani Tuhan adalah karena hasil usahanya, kepintaran nya, atau kerja kerasnya sendiri, tidak sedikit pelayan Tuhan yang merasa dirinya punya jasa besar atau andil besar bagi perkembangan suatu gereja dan jemaat yang di layani nya.
Sebagai Pelayan Tuhan, apabila kita mampu memenangkan banyak jiwa bagi Tuhan, perlu kita mengerti bahwasanya itu bukan berarti siapa diri kita, tetapi semuanya itu karena Roh Kudus yang bekerja di dalam diri kita, karena tanpa panggilan Tuhan maka diri kita tidak akan mampu menjadi penjala jiwa, Tuhan Yesus Berfirman dalam Matius 4 : 19 “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan kujadikan penjala manusia.”
Saudara-saudariku yang dikasihi Tuhan, Keberadaan kita sebagai pelayan Tuhan di umpamakan seperti murid-murid Tuhan Yesus, dimana para murid tersebut adalah para nelayan-nelayan yang hebat dan handal (Mahir/Berpengalaman), tetapi semalam suntuk mereka telah bekerja sekeras tenaga dan kemampuannya, namun tidak mendapatkan seekor ikan pun.
Seperti bunyi pada Lukas 5 : 5 - 6 : Ayat 5 “Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” Ayat 6 “Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.”
Namun ketika mereka memutuskan untuk mau mematuhi yang di perintahkan Tuhan barulah mereka bias berhasil atau dapat menangkap sejumlah besar ikan, saudaraku yang di kasihi Tuhan, pengalaman, kekuatan, kepintaran, lulusan sekolah-sekolah Alkitab, Ijazah teologi, semuanya itu tidak menjamin sepenuhnya seseorang akan berhasil dalam pelayanan, jika tanpa disertai ketaatan pada Firman Allah dan pertolongan Roh Kudus dalam dirinya.
Jadi saya dan saudara semuanya sebagai pelayan Tuhan, janganlah kita menyamakan pekerjaan Tuhan sama dengan pekerjaan duniawi, untuk pekerjaan duniawi kita bisa saja mengandalkan ijazah, pengetahuan, kepintaran, dan keterampilan, tetapi untuk melayani pekerjaan Tuhan di butuhkan lebih dari pada itu, yaitu: di butuhkan kesungguhan hati yang terpanggil dan ter beban untuk melayani pekerjaan-Nya, jika kita tidak terpanggil kita akan mudah sekali kecewa, mudah sekali hilang semangat dan akhirnya mundur di tengah jalan.
Untuk masuk ke ladang pekerjaan Tuhan, ada suatu harga yang harus di bayar yaitu: mengasihi Tuhan dengan segenap hati kita, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi kita, dan harus berani berkomitmen untuk menyalibkan keinginan daging dan melayani jiwa-jiwa dengan Kasih yang dikaruniakan Tuhan kepada kita, dengan demikian Roh Tuhan akan berkarya dalam kehidupan saya dan saudara semua sebagai pelayan Tuhan.
Amin.
Lukas 5 : 10 b “Jangan Takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia,”
Saudara-saudariku yang terkasih di dalam Tuhan Yesus, mari kita pahami dan mengerti secara bersama bahwa, suatu hal pengertian atau pemahaman yang kurang tepat, jika keberhasilan seseorang dalam pelayanan atau melayani Tuhan adalah karena hasil usahanya, kepintaran nya, atau kerja kerasnya sendiri, tidak sedikit pelayan Tuhan yang merasa dirinya punya jasa besar atau andil besar bagi perkembangan suatu gereja dan jemaat yang di layani nya.
Sebagai Pelayan Tuhan, apabila kita mampu memenangkan banyak jiwa bagi Tuhan, perlu kita mengerti bahwasanya itu bukan berarti siapa diri kita, tetapi semuanya itu karena Roh Kudus yang bekerja di dalam diri kita, karena tanpa panggilan Tuhan maka diri kita tidak akan mampu menjadi penjala jiwa, Tuhan Yesus Berfirman dalam Matius 4 : 19 “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan kujadikan penjala manusia.”
Saudara-saudariku yang dikasihi Tuhan, Keberadaan kita sebagai pelayan Tuhan di umpamakan seperti murid-murid Tuhan Yesus, dimana para murid tersebut adalah para nelayan-nelayan yang hebat dan handal (Mahir/Berpengalaman), tetapi semalam suntuk mereka telah bekerja sekeras tenaga dan kemampuannya, namun tidak mendapatkan seekor ikan pun.
Seperti bunyi pada Lukas 5 : 5 - 6 : Ayat 5 “Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” Ayat 6 “Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.”
Namun ketika mereka memutuskan untuk mau mematuhi yang di perintahkan Tuhan barulah mereka bias berhasil atau dapat menangkap sejumlah besar ikan, saudaraku yang di kasihi Tuhan, pengalaman, kekuatan, kepintaran, lulusan sekolah-sekolah Alkitab, Ijazah teologi, semuanya itu tidak menjamin sepenuhnya seseorang akan berhasil dalam pelayanan, jika tanpa disertai ketaatan pada Firman Allah dan pertolongan Roh Kudus dalam dirinya.
Jadi saya dan saudara semuanya sebagai pelayan Tuhan, janganlah kita menyamakan pekerjaan Tuhan sama dengan pekerjaan duniawi, untuk pekerjaan duniawi kita bisa saja mengandalkan ijazah, pengetahuan, kepintaran, dan keterampilan, tetapi untuk melayani pekerjaan Tuhan di butuhkan lebih dari pada itu, yaitu: di butuhkan kesungguhan hati yang terpanggil dan ter beban untuk melayani pekerjaan-Nya, jika kita tidak terpanggil kita akan mudah sekali kecewa, mudah sekali hilang semangat dan akhirnya mundur di tengah jalan.
Untuk masuk ke ladang pekerjaan Tuhan, ada suatu harga yang harus di bayar yaitu: mengasihi Tuhan dengan segenap hati kita, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi kita, dan harus berani berkomitmen untuk menyalibkan keinginan daging dan melayani jiwa-jiwa dengan Kasih yang dikaruniakan Tuhan kepada kita, dengan demikian Roh Tuhan akan berkarya dalam kehidupan saya dan saudara semua sebagai pelayan Tuhan.
Amin.