Khotbah Kristen : Sadarilah bahwa hidup kita sebagai manusia adalah seperti uap
Baca Alkitab : Lukas 12 : 13 - 20
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus, apapun yang kita miliki didunia ini semuanya hanyalah bersifat sementara dan semua itu akan kita tinggalkan pada waktu kita di panggil Tuhan seperti tertulis pada Lukas 12 : 20 "di baca".
Sebagai orang percaya kita harus mengerti dan memahami bahwa sebagai manusia kita adalah mahluk yang memiliki kekuatan dan kemampuan yang terbatas, bukti dari keterbatasan manusia adalah: Sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi.
Jangankan memprediksi dalam kurun waktu minggu, bulan, atau tahun, dalam hitungan hari saja kita sebagai manusia tidak tahu apa yang akan terjadi didepan nya,… seperti tertulis pada Yakubus 4 : 14 “Sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.”
Selain kita tidak tahu apa yang akan terjadi, kita juga tidak tahu kapan hari kematian akan datang kepada setiap kehidupan kita, hidup kita di dunia ini hanyalah seperti uap, yang sebentar ada dan dalam waktu yang singkat hilang, berlalunya begitu cepat.
Tidak sedikit manusia berpikir bahwa kematian adalah akhir dari segalanya, saudaraku yang dikasihi Tuhan perlu kita pahami bahwa pandangan tersebut kurang tepat, karena setelah kematian, setiap manusia akan di hadapkan pada kekekalan, entah itu kebinasaan kekal atau kehidupan kekal.
Ketika seseorang menjalani hidupnya dengan asal-asalan atau sembrono dan dalam kehidupannya hanya di sibuk kan dengan segala urusan duniawi, tanpa mempedulikan perkara-perkara rohani, hal itu adalah tanda bahwa orang tersebut menganggap remeh kehidupan kekel setelah kematian.
Padahal saya dan saudara semua mengetahui bahwa apa yang ada di dunia ini sifatnya hanyalah sementara belaka, keberhasilan, kekayaan, kehormatan dan kejayaan semasa di dunia ini tidak menjamin seseorang akan berhasil dan berjaya dalam kehidupan kekal.
Saudara-saudariku yang di kasihi Tuhan Yesus, Untuk apakah gunanya berlimpah harta di dunia ini, apabila kita tidak kaya (miskin) di hadapan Tuhan, seperti inilah yang terjadi pada seorang yang kaya tetapi kurang mengerti, dimana banyak dari mereka yang lupa bahwa kematian sewaktu-waktu dapat menjemputnya, dan bahkan tidak sedikit dari mereka yang lupa bahwa hidup di dunia ini ada batasnya.
Seperti ada tertulis pada Pengkhotbah 9 : 12 “Karena manusia tidak mengerti waktunya. Seperti ikan yang terperangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang terperangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.”
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, jika sekarang saya dan saudara semua menyadari bahwa hidup di dunia ini sangat singkat, kita pasti berusaha untuk hidup berkenan dihadapan Tuhan, maka sudah semestinya setiap hari yang harus kita lakukan dan kita perbuat adalah: bagaimana agar kita melakukan hal-hal yang baik dan berkenan kepada Allah, karena ada Firman yang berbunyi pada yakubus 4 : 17 “Jadi jika seorang tahu bagaimana iya harus berbuat baik, tetapi tidak melakukannya, ia berdosa.”
Saudaraku semua kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, apabila muncul suatu pertanyaan dalam kehidupan yang kita jalani ini, mengapa kita harus berbuat baik dan harus setia beribadah kepada Tuhan?, karena ada Firman Tuhan yang berbunyi dalam: 1 Korintus 6 : 20 “Sebab kamu telah di beli dan harganya telah lunas di bayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan Tubuhmu!”
Saudara-saudariku yang dikasihi Tuhan, jadi Jika sampai saat ini hidup saya dan saudara semua masih kurang berkenan di hadapan Tuhan, sebagai anak-anak Tuhan, mari kita menjalani hidup dengan hati yang takut akan Tuhan, dengan demikian maka kita tidak akan takut lagi akan hari esok, bahkan kematian pun akan menjadi suatu keuntungan bagi kita yang setia di dalam Kristus Yesus Amin.
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus, apapun yang kita miliki didunia ini semuanya hanyalah bersifat sementara dan semua itu akan kita tinggalkan pada waktu kita di panggil Tuhan seperti tertulis pada Lukas 12 : 20 "di baca".
Sebagai orang percaya kita harus mengerti dan memahami bahwa sebagai manusia kita adalah mahluk yang memiliki kekuatan dan kemampuan yang terbatas, bukti dari keterbatasan manusia adalah: Sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi.
Jangankan memprediksi dalam kurun waktu minggu, bulan, atau tahun, dalam hitungan hari saja kita sebagai manusia tidak tahu apa yang akan terjadi didepan nya,… seperti tertulis pada Yakubus 4 : 14 “Sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.”
Selain kita tidak tahu apa yang akan terjadi, kita juga tidak tahu kapan hari kematian akan datang kepada setiap kehidupan kita, hidup kita di dunia ini hanyalah seperti uap, yang sebentar ada dan dalam waktu yang singkat hilang, berlalunya begitu cepat.
Tidak sedikit manusia berpikir bahwa kematian adalah akhir dari segalanya, saudaraku yang dikasihi Tuhan perlu kita pahami bahwa pandangan tersebut kurang tepat, karena setelah kematian, setiap manusia akan di hadapkan pada kekekalan, entah itu kebinasaan kekal atau kehidupan kekal.
Ketika seseorang menjalani hidupnya dengan asal-asalan atau sembrono dan dalam kehidupannya hanya di sibuk kan dengan segala urusan duniawi, tanpa mempedulikan perkara-perkara rohani, hal itu adalah tanda bahwa orang tersebut menganggap remeh kehidupan kekel setelah kematian.
Padahal saya dan saudara semua mengetahui bahwa apa yang ada di dunia ini sifatnya hanyalah sementara belaka, keberhasilan, kekayaan, kehormatan dan kejayaan semasa di dunia ini tidak menjamin seseorang akan berhasil dan berjaya dalam kehidupan kekal.
Saudara-saudariku yang di kasihi Tuhan Yesus, Untuk apakah gunanya berlimpah harta di dunia ini, apabila kita tidak kaya (miskin) di hadapan Tuhan, seperti inilah yang terjadi pada seorang yang kaya tetapi kurang mengerti, dimana banyak dari mereka yang lupa bahwa kematian sewaktu-waktu dapat menjemputnya, dan bahkan tidak sedikit dari mereka yang lupa bahwa hidup di dunia ini ada batasnya.
Seperti ada tertulis pada Pengkhotbah 9 : 12 “Karena manusia tidak mengerti waktunya. Seperti ikan yang terperangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang terperangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.”
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, jika sekarang saya dan saudara semua menyadari bahwa hidup di dunia ini sangat singkat, kita pasti berusaha untuk hidup berkenan dihadapan Tuhan, maka sudah semestinya setiap hari yang harus kita lakukan dan kita perbuat adalah: bagaimana agar kita melakukan hal-hal yang baik dan berkenan kepada Allah, karena ada Firman yang berbunyi pada yakubus 4 : 17 “Jadi jika seorang tahu bagaimana iya harus berbuat baik, tetapi tidak melakukannya, ia berdosa.”
Saudaraku semua kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, apabila muncul suatu pertanyaan dalam kehidupan yang kita jalani ini, mengapa kita harus berbuat baik dan harus setia beribadah kepada Tuhan?, karena ada Firman Tuhan yang berbunyi dalam: 1 Korintus 6 : 20 “Sebab kamu telah di beli dan harganya telah lunas di bayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan Tubuhmu!”
Saudara-saudariku yang dikasihi Tuhan, jadi Jika sampai saat ini hidup saya dan saudara semua masih kurang berkenan di hadapan Tuhan, sebagai anak-anak Tuhan, mari kita menjalani hidup dengan hati yang takut akan Tuhan, dengan demikian maka kita tidak akan takut lagi akan hari esok, bahkan kematian pun akan menjadi suatu keuntungan bagi kita yang setia di dalam Kristus Yesus Amin.